CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Monday, January 09, 2006

snow in April date

well,
musim panas telah berlalu seiring dengan datangnya gemercik suara air yang terbawa musim hujan di awal tahun. Mungkin sebuah pertanda akan tetap hadir di sebuah masa bahwa peralihan ini akan tampak seperti sebuah hidup yang berarti.
Aku belum pernah merasakan musim salju. Tapi, seperti sebuah perkabaran, musim itu selalu melambungkan kedamaian sperti damai Natal yang selalu dibawanya. Terbayang lagu White Christmas yang syahdu mengalun di sela-sela pepohonan rimbun dan menunggu Fajar datang.....
Kata siklus alam, hari akhir April merupakan akhir dari musim dingin dan menuju musim semi. Semoga April ini akan menjadi ajang kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

Thursday, January 05, 2006

Kepada Kakek Tua, Maafkan Aku

Saat ini, aku merasa perasaanku sangat hancur dan ketika berusaha mengangkat wajah, aku tahu, bayangan perasaan bersalah akan seakan menampar wajahku. Tapi, seperti kata pepatah, apa arti sebuah penyesalan, toh, kosa kata itu diciptakan untuk menggambarkan kejadian masa lalu yang tak perlu diperdebatkan lagi meski hati nurani sering mengetuk dan berharap agar masa lalu bisa diulang lagi. Sekali saja.

Suatu sore, matahari begitu ramah menyapa setiap orang dan semua dalam keadaan bergegas karena metropolitan tak ingin ada kemalasan di kehidupan masyarakatnya. Aku pun dalam keadaan tergesa berangkat menunaikan tugas yang membuatku masih tetap hidup hingga saat ini. Aku dibayar untuk pekerjaan itu.

Perlahan, aku melihat sosok tubuh terbungkus kulit keriput dengan baju yang lusuh. Kakinya, agak sedikit bengkok dan jalannya tertatih tanpa alas kaki. Aku melihatnya sekilas dan, yah, aku tahu sebagai manusia aku sedikit iba dengan sosok itu.

Rambutnya memutih dengan janggut yang juga putih keperakan. Ia kelihatan kebingungan. Ia melihat ke arahku sekilas. Anehnya, ada banyak orang di sekitar itu dan ia memilih akan bertanya kepadaku. Dengan refleks aku menghindar (mengira ia adalah orang gila dan sering mengganggu pejalan kaki) dan tanpa sengaja,mataku melihat tangannya menggengam amplop berwarna putih dan coklat. Tapi, aku sudah naik ke kendaraan dan tiba-tiba aku menangis dalam hati.

Sekilas aku melihat, ternyata ia berusaha menyeberang jalan dan lalu lintas terlalu padat. Barangkali ia baru saja mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dan ia akan ke rumahnya memberitahukan keluarga dekatnya. Wajahnya, masih kebingungan dan.......aku tahu ini akan mengikutiku sepanjang hidup. Perasaan bersalah yang barangkali akan terus hidup hingga ajal datang menyapa
PS:
Kepada kakek tua, aku minta maaf dan mohon engkau melupakan semua kesalahanku

Tuesday, January 03, 2006

makna sebuah keteguhan hati

Kadang aku bertanya dengan naif,seperti apa gambaran keteguhan hati itu. apakah ketika kita melihat pendar lampu di tengah pulau yang terpencil dan kemudian berusaha menggapainya dalam ketabahan meski nafas hanya tinggal setipis benang di tenggorokan.....

Aku menemukan keteguhan hati pada seorang lelaki yang kukagumi. Sorot matanya yang dalam memberi aku isyarat dan yang kutahu menyimpan banyak kesedihan namun tak kuasa ia luapkan dalam samudera pengertianku.

Suaranya terdengar dalam alunan dingin malam yang beku, menggerakkan dedaunan yang basah oleh hujan yang turun sepanjang pagi. Aku ingin merengkuhnya berusaha menenangkannya di dalam pelukanku. Tapi, aku tahu, ia terlalu kukuh untuk sebuah keteguhan hati.

Tak sadar, aku seolah mencium wangi rambutnya menjelang tidur malam. Bukan tidur malam, sesungguhnya, tapi, tidur menjelang siang karena aku terjaga sepanjang malam memikirkan kerinduan yang akan terbagi kepada kami saat perjumpaan.

Aku selalu percaya pada kata hati. Paulo Coelho yang mengatakannya padaku melalui bukunya, The Alchemist. Keyakinan ku itu akan selalu akan aku pegang meski kadang cinta adalah perangkap dan saat ia datang pada kita ia hanya akan nampak sebagai nyanyian nina bobo yang menyejukkan.

Tapi, aku sadar, ada sisi gelap dari sebuah kisah cinta umat manusia. Mungkin tidak semua mengalami sisi buruk dari kemurnian cinta. Tapi, tangan takdir akan memilih siapa saja yang akan menyelami kegelapan dari cinta. Hanya saja, siapa yang akan peduli dengan penderitaan cinta yang sudah ada sejak manusia diciptakan Tuhan dari cinta-Nya.

Cinta, penyakit yang tak seorang pun ingin meminum obat penawarnya. Cinta yang tak seorang pun ingin berlari dari jangkauannya. Karena cinta yang mengisi jiwa manusia adalah roh cinta dari Sang Maha Pencipta. Dan aku berteguh hati pada cinta yang kupilih.

Keteguhan hati adalah sebuah pilihan dan aku menghargai ketika pilihan itu akan meninggalkan jejak yang mungkin saja melukai perjalanan nasib manusia. Dalam tulisanku ini, aku mengirim sebuah pesan kepada lelaki-ku yang kini memainkan jemarinya menembus jaring hidup yang teramat kusut. gracias my senior, doing all the best.....

Widya for my soulmate, everlasting foerever