CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Tuesday, October 31, 2006

desperated girl


When i was started this relationship i wish i could take advantage after my last. But, now i am so desperated about partnership of mine. i felt polarized from my past then diminished my capability to make boy of mine trust on me. I hope i could give him sober and more sober than beofore.

Suddenly, i have lost mind, i would told him about the end of this. But i couldnt do it. He always said about an affair again and again. So word make me sick because i had ever did before and i won't do that again. i wish i leaping this time and going to future then i never seen it all this time over on me.

I flused my memorized and just trying on hold for current situation. That might be i am kind of girls where he was thinking always doing affair. Maybe, time will explained for him about deeply my feeling. Then my heart so be true part of him

widya, on desperated feeling

Monday, October 30, 2006

Farzad_only


Iran adalah sumber inspirasi. Negara yang menjadi sebuah buah bibir yang mengakar dalam cerita masal lalu dan menjadi akar masa kini dan masa mendatang. Iran adalah sebuah pembangkangan terhadap kekejian kediktatoran masa kini.

Namun, di sisi lain, Iran bagiku adalah sebuah misteri kehidupan yang diciptakan Tuhan. Yaitu musik yang disalurkan melalui seorang musikus bernama Farzad Golpayegani. Musisi yang lahir pada Mei 1979 ini seolah menjadi mata rantai dari serpihan kisah Darius I Yang Agung. Sang raja yang memerintah dengan penghambaan murni kepada Tuhan.

Farzad bagian dari perkembangan musik cadas di negara yang mayoritas pemeluk beragama Islam. Farzad bagiku adalah sebuah jati diri Islam yang kaya akan perkembangan literatur seni dan kebudayaan yang tinggi sejak berabad-abad lampau.

Sunday, October 29, 2006

Aeonflux



"Hidup ini harus dijalani sekali saja dan dengan sebuah kenangan dan memori yang sangat indah," itulah makna yang aku dapatkan dari kalimat yang dilontarkan Aeoflux dalam film futuristik karya sutradara perempuan asal Jepang, Karyn Kusama, berjudul Aoenflux.

Aku tahu, memang terkadang hidup ini tak menawarkan sebuah kegairahan dan membawa ke sebuah kemonotonan hidup. Berjalan dalam sebuah keragu-raguan hanya akan membawa orang-orang dalam kesia-siaan. Kemana dan akan berujung ke mana hidupnya nanti. Bisakah mereka memaknai hidupnya dengan begitu baik dan indah.

Tetapi, di sisi lain, ada riak eksotisme yang bisa didapatkan dari mendengarkan setiap irama yang terbangun dari hidup. Jalan memang mesti berliku, kesedihan dan kebahagian selalu berjalan beriringan dan semestinya manusia bisa menerima semuanya dengan hati dan pikiran yang terbuka.

Sayangnya, tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Ada keserakahan dan ketamakan yang selalu bermain dalam pikiran ragawi manusia. Harta, kekuasaan, kebatilan, dan juga kedengkian.

Yang aku tahu adalah, aku hanya ingin hidup sekali dan mati dalam sebuah kedamaian hakiki. Bahagia sekali, jatuh cinta sekali, menikah sekali, dan mati pun sekali. Setelah itu, aku hanya ingin hidup di dunia yang dijanjikan Sang Khalik di mana aku akan bertemu dengan kekasih yang sebenarnya

Widya

Saturday, October 28, 2006

jalan terasing


Sepertinya aku telah tiba di sebuah titik di mana aku tak bisa lagi berputar dan menelusuri jalan yang sama. Semua seperti buram yang menutupi sebagian kaca jendela oleh embun pagi. Mungkin aku telah memilih jalan yang salah dan baru sadar ketika telah melewati jalan itu sepenggalan waktu.

Di satu sisi, aku merasa terasing dengan jalan yang aku lalui itu. Meski kuakui hal ini memang seperti memberikan ekstasi terhadap perjalananku tetapi tanpa aku sadari telah menarik diriku jauh ke dalam sebuah keterasingan hidup yang sama sekali bukan diriku.

Aku mencoba berhenti sejenak dan berharap bisa kembali, namun ujung jalan tersebut sudah menghilang dan pencapaian tempatku sudah membawa ke sebuah akhir yang sebenarnya aku harapkan bisa membawa kebahagiaan kepadaku.

Friday, October 27, 2006

Gila Urusan

"Wid, rambut kamu kok tambah merah sih," kata salah seorang rekan kerja (yang kebetulan banget cowok) Dalam hati sih, aku mengumpat, lha ini urusan aku dong kalau rambutku dimodel apa saja dan diwarnai dengan warna tembaga sekalipun. Lagian, kok cowok mau ngurusin semua hal kayak gini. "Selama aku senang aku akan melakukan yang terbaik bagi diriku," pikirku. Seorang kawan jauh dan baru bertemu usai Lebaran "menatap" dengan pandangan heran.

"Wid, kok kamu tambah kurus, diet ya," tanyanya dengan mata membelalak. Spontan saja aku malu banget. Ngomongnya di depan orang banyak. Persoalannya memang bukan itu. Aku termasuk orang yang anti menyiksa tubuh hanya untuk mendapatkan sesuatu yang ideal. Termasuk diet-diet-an. Tapi, saat aku beri jawaban, kawan ini (untunglah ia perempuan, jadi kenyinyirannya aku tolerir saja) hanya terbahak. Lagian, kalau orang kurus bukan berarti diet. Bisa saja lagi memang gak bisa makan, punya gangguan pola makan, atau memang malas makan. beda dong dengan diet.

"Malas makan,katamu," jawabnya, sambil berbisik. Aku cuman tersenyum kecut saja. Bagiku, berdebat hal yang sepele adalah suatu hal yang sangat melelahkan. Makanya, aku heran banget saat banyak orang yang "rela" berdebat dengan aku. "Bisa-bisanya," kataku dalam hati. Tapi, untuk ini, aku hanya melambaikan tangan dan mengatakan cuek saja lagi.

Nah, ini yang paling bikin dongkol. Kemarin, pas nonton Dealova di RCTI, Kamis (26/10/2006), seorang rekan kerja nyeletuk. "Kayaknya, widi pas kalau pake pink juga," komentarnya setelah melihat seorang pemain mengenakan pakaian pink. Aku benar-benar sangat marah. Orang ini yang selama aku kerja bener-bener bikin tekanan darah naik. Kalau di matanya aku "gak modis" dia yang paling ribut. Padahal, dia cowok yang udah nikah. Menyebalkan banget.

"Urusan busana adalah urusan saya, mau saya pakai warna norak sekalipun itu urusan saya," kataku sambil menatap tajam kepadanya.

"Ini kan wujud perhatian teman," katanya, membela diri. Aku menatapnya tajam sambil tersenyum kecut.

"Inilah manusia, selalu merasa mengetahui yang terbaik bagi orang lain dan merasa punya andil untuk mengubah seseorang. Lucu sekali," ketusku. Baru saja ia mau bicara, aku kemudian memotongnya.

"Lihat saja di infotaimen, dan berita seleb luar negeri. Sampai tindik hidung pun diperbincangkan apakah pas atau tidak. Tas hingga pakaian dan syal pun tak luput. Manusia merasa punya hak mengetahui tentang jati diri seseorang sementara mereka sendiri mengelak untuk dimasuki kehidupannya,"

Ia cuma tersenyum pendek. Aku lalu melanjutkan," kamu itu pengintai dan menganggu privasi serta melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Aku bisa menuntut kamu karena membuat aku merasa tidak nyaman dengan segala komentarmu," tambahku. Ia hanya melirik sekilas ke arahku dan matanya kembali menatap ke arah televisi. Aku tahu, meski matanya ke televisi, ia tidak konsentrasi penuh.

Sebelum meninggalkannya, aku sempat mengacungkan tiga jari. "Tapi,aku rasa kamu tidak akan peduli, toh hukuman penjaranya cuman tiga bulan," kataku. Sebenarnya, tidak enak banget deh soalnya baru saja Lebaran, maaf-maafan. Tapi, kalau gak di beri batas, wah, mereka pada ngelunjak dan seenaknya membuat komentar yang gak enak.

Daripada aku makan hati mending diberi pembalasan yang setimpal. rekan kerja itu lalu ngeloyor pergi sementara teman lain datang padaku. Belum lagi rekan kerja itu bicara saya sudah memberikan "wejangan" kepadanya.

"Kamu tahu kan aku orangnya tidak mudah marah. Aku akrab banget dan juga suka bercanda. Tapi, setiap orang punya pembatas yang tak boleh dilewati dan harus dihargai oleh orang lain. Manusia hidup untuk saling mengerti dan aku rasa mereka sudah melewati batas merah yang aku buat untuk kehidupan pribadiku," kataku, panjang lebar.

Teman ini hanya diam dan duduk di sampingku. Mungkin ia merasa agak tersindir karena selama ini, ia terlalu mau tahu dengan siapa aku jalan, siapa pacarku, dan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan pada banyak orang.

Maafkan aku Tuhan karena telah membicarakan orang lain di blog ini.
Widya

Thursday, October 26, 2006

something to remember


Here we come together getting faith for unsure. How life so mistically then make us each other to suspicious. I dont know why it was very weird for me. Because i never think this is will be my choice.

While i am going to far for this moment, my life so distraction. Compelling me like somewhere never been there. Then why mus afraid about one thing? I am so afraid about our distance and untrust between you and me. Look far from this way make me abandoned all memorize about you but i am realized i couldnt do it. Forever. So, i making this moment to say there is something to remember.

Widya

Friday, October 20, 2006

In The Name of Allah

In The Name of Allah, I will showing you how bigger Love will controlling Your Life. In The Name of Allah, I will showing you the tracking inside where you think sources of love begun.

How many times in your life feeling touching about love. Then, suddenly you thought love so cruel behind you. Walking into dream and landed in place where you feel belongs.

In The Name of Allah, I want making sure you are the only one i have now and ever.

Widya

Laila Majnun

Cinta dalam dunia tasawuf adalah cinta yang buta. Yang
ada di depannya hanya kegelapan serta penunjuk jalan
dari sebuah wewangian. Tak pernah mengenal materi,
ion-ion karena materi dan ion itu adalah nisbi di
hadapannya.

Apakah kamu pernah bisa menyentuh angin. Padahal kamu
yakin angin itu ada dan senantiasa membawa kesegaran
ketika kamu merasakan kepenatan. Apakah cinta itu
khayal? ataukah nafsu?

Aku melihat cinta dari kacamata seorang Laila yang
mencinta. Ketika Laila meninggal dan Majnun membaui
setiap depa jalan yang dilalui kekasihnya, aku
akhirnya mengerti cinta mereka bukanlah cinta yang
berlandaskan materi.

Laila mencintai sebagian roh Allah yang bersemayam di
dalam dada Majnun. Sementara Majnun menyanjung Laila
karena perempuan itu adalah bagian dari tulang
rusuknya yang hilang. Roh mereka adalah satu adanya.
Aku, kamu, dan semua orang dimuka bumi ini disatukan
oleh cinta Sang Khalik.

Maka, ketika kematian menjadi jalan terakhir bagi
mereka, adakah yang menyangkal bahwa cinta adalah
sesuatu yang bukan kasat mata. Aku ragu bahwa jasad mereka
akan saling mengenali pada saat hari berbangkit tiba.
Kenapa? karena mereka dipersatukan oleh roh Allah,
bukan dari sesuatu yang terbuat dari tanah liat yang
kering dan busuk.

It was my email for someone, two years ago
widya

Wednesday, October 18, 2006

Ekstasi Cinta

Bukan makna yang hilang dan harus dicari. Bukan sepi yang menggigit dan harus diberangus. Tetapi, rasa rindu yang membuncah dan merepih di setiap desah nafas dan menyisakan kesakitan nikmat nan absurd.

Jika diri telah hilang dalam kemarahan asmara tak nyana risau hati makin nelangsa. Seperti sebuah buluh perindu yang menusuk-nusuk jiwa tentang ingatan sang kekasih di sebuah dunia berantah yang berbeda.

Benarkah elegi cinta adalah sesuatu yang muskil. Sebuah elegi dari sang pengembara dan menemukan dirinya menjadi pencinta sejati dengan seorang musafir di padang pasir. Keelokan dari hari lalu seperti dahaga yang baru bisa terbayarkan setelah memadu cinta dengan sang ekstasi nan memabukkan.

Tuesday, October 17, 2006

Say U Say Me

How many people would say about light of moon will shimmering sky so bright. My feeling describe things so complicated. Suddenly i felt like childish and hoping he came to me and smile at me for a while. Maybe just a dream lover.

Then, i walked around my own things and have seem many things flowing over my head. God, will i find something very uniquely in my life oneday? Should i feel sad before i took my destiny. So i could walk around me for long lasting love

Saturday, October 07, 2006

poet for my lover

Adakah yang hilang saat sepi membawa kebencian?
seperti angin yang membawa hembusan kesedihan yang terantuk di penghujung penggalah waktu

aku menanti gemericik embun pagi yang terjatuh di rangkaian dedaunan
saat suara sang penidur membisikkan rangkaian kata
aku merindu pada adam yang terdampar jauh di seberang senja

Bilakah kerinduan insani ini akan bertaut?

Wednesday, October 04, 2006

My Madam

Hal berat adalah sebuah kenyataan saat kita tidak mengetahui seberapa besar perhatian seseorang terhadap kita dan baru saja kita menyadarinya setelah semuanya berlalu begitu saja.

Ini kata-kata yang diucapkan seseorang terhadap saya dan saya akhirnya mengerti mengapa ia kemudian berlalu dan tidak pernah mengatakan apapun kepada saya. Ini bukan sebuah kepuraa-puraan yang akhirnya terungkap dan menjadi sebuah cerita singkat dan pada akhirnya saya akui memberikan peranan besar terhadap sebuah keadaan yang sangat menyedihkan.

Saya masih ingat rambutnya yang pirang dengan sunggingan senyum kecil dan memanggil saya dengan sebutan "My Madam". Sebuah sebutan manis dan sangat menyenangkan terdengar di telinga saya. Boleh jadi, ini bukan sebuah bentuk penggambaran kebencian terhadap saya ketika ia memutuskan untuk segera berlalu dan tidak pernah akan memberikan lelucon segarnya. Saya akan mengerti makna kebencian itu dan itu tidak perlu dimakna sebagai sebuah kesedihan bagi diri saya dan bagi orang lain yang tidak pernah saya temui lagi. Selamanya.