Ada cukup banyak jalan berbatu yang harus dilewati untuk tiba di ujung bukit sana. Meski pagi masih terlihat dan matahari pun bersinar cukup terang, aku pun meragu, akankah aku akan tiba di ujung bukit itu?
Di bawah lautan tatapan mata kosong para pengusung keranda aku berusaha memahami setiap detik dari perubahan itu. Air laut membiru, camar melintas menuju ke tepian dan suara-suara pegunungan memanggilku dari jauh dan memberikan isyarat.
Sayangnya, aku tetap di sini serta menatap kosong ke arah harapan yang aku dambakan itu. Mestinya aku tidak membuka hati untuk harapan itu karena aku telah tahu ada banyak kesakitan yang akan datang padaku kelak. Tetapi, aku membiarkan harapan itu datang, memelukku, dan membisikkan kata-kata buluh perindu.
Sepiku hanyalah sebuah serenade yang tak kunjung berakhir. Cinta adalah sebuah kesakitan tanpa akhir yang selalu datang berkunjung tak kenal waktu. Wahai dikau harapan, tidak kau pahami mengapa cinta akhirnya selalu meninggalkanmu? Engkau tidak hanya menyakiti cinta itu saja namun kau menaburinya dengan dendam serta kebencian yang tak terperikan.
Aku tidak memulai dan tidak mengakhir hariku dengan segenggam senja. Mataku tetap melihat ke arah keranda jenazah yang dibawa para pengusungnya di taman keabadian dan berharap aku tidak lagi menggantungkan harapku terhadap sesuatu yang indah sekaligus sangat menyakitkan ini. (*)
Tuesday, January 08, 2008
Serenade Kesedihan
dari sang pencinta Unknown pada Tuesday, January 08, 2008 3 komentar
Wednesday, January 02, 2008
Beautiful Stranger
Came at late of the night, someone called him self with beautiful stranger. He was ride strong horse as fast as wind, blowing from south where is life started from the breath. He was hero from folk's story and be born to destroy evil.
Came at late of the nigh aware stand of beloved ones. He really perfect stranger to those people. Where he goes that took out my happiness? He whispered to wind that sent me chill melody . He absolutely the shadow, the thunder, the magic, and whatever people called for braveness. Everyone whom he spoke were amazed. Who really is he? He came over and over, close to me, and create my little world by Amadeuz painting.
I had drown into his hazel eyes so could make me fall asleep for a while when sadness was trying to reach me away. Who is he? He created from Light, wearing silk from Heaven, and his heart made from Love. Thousand times he came to me late at night, kissing me so gently, hold me with warm, untill morning flew away him from me. Who is he? Can i meet him in real and look so close to his wonderful bright eyes?
dari sang pencinta Unknown pada Wednesday, January 02, 2008 0 komentar