Apa yang berbeda antara agama yang satu dengan yang lain. Rasanya, semuanya sama. Semuanya mengarah kepada kecintaan kepada Sang Khalik, Yang Maha Hidup,dan Raja segala manusia. Tapi, adakah yang lebih buruk dari seorang umat yang dengan mengatasnamakan kecintaan kepada Tuhan rela membunuh nyawa yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.
Rasanya, sangat menyebalkan jika sekelompok "oknum" yang berjubah pemuka agama membelokkan sesuatu demi kepentingan politik dan kelanggengan kekuasaan mereka.Saya melihat, ada banyak korban atas, meminjam kosa kata saya sendiri, bahwa orang-orang itu dengan iseng menggunakan sebait ayat dari kitab suci demi hawa nafsu mereka.
Saya tak ingin menyitir ayat dari agama manapun karena seperti pengalaman saya sebelumnya, berbicara dengan "ulama berjubah" seperti itu hanya akan membuat diri kita membenturkan diri ke tembok. Tak akan ada diskusi karena ujung-ujungnya mereka hanya mengatakan, jika saya melawan dogma-dogma agama yang telah dipertahankan selama ratusan tahun, itu berarti saya munafik dan seorang yang murtad.
Lantas, jika mereka merasa bisa memurtadkan seseorang dengan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang agama, apakah mereka tak berpikir bahwa Tuhan memberikan batasan pemahaman kepada manusia. Kekuasaan manakah yang diberikan Tuhan kepada manusia yang dengan entengnya menuduh seseorang murtad dan lari dari ajaran agama. Hanya Tuhan yang berhak memberikan vonis kepada hambanya tentang hubungan transedental seorang hamba dengan Diri-Nya. Karena, agama adalah hubungan batiniah dan wilayah pribadi yang hanya bisa dijamah oleh individu yang diciptakan Tuhan untuk Diri-Nya.
Saya kemudian berkesimpulan, bahwa memang tak ada yang berubah hari ini yang masih sama dengan hari kemarin. Penistaan perempuan dengan rancangan undang-undang yang entah kenapa saya lebih melihat warna politis di belakang ketimbang nilai agamis yang hendak diembannya.
Thursday, June 01, 2006
kemarin masih sama
dari sang pencinta Unknown pada Thursday, June 01, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment