Bukan makna yang hilang dan harus dicari. Bukan sepi yang menggigit dan harus diberangus. Tetapi, rasa rindu yang membuncah dan merepih di setiap desah nafas dan menyisakan kesakitan nikmat nan absurd.
Jika diri telah hilang dalam kemarahan asmara tak nyana risau hati makin nelangsa. Seperti sebuah buluh perindu yang menusuk-nusuk jiwa tentang ingatan sang kekasih di sebuah dunia berantah yang berbeda.
Benarkah elegi cinta adalah sesuatu yang muskil. Sebuah elegi dari sang pengembara dan menemukan dirinya menjadi pencinta sejati dengan seorang musafir di padang pasir. Keelokan dari hari lalu seperti dahaga yang baru bisa terbayarkan setelah memadu cinta dengan sang ekstasi nan memabukkan.
Wednesday, October 18, 2006
Ekstasi Cinta
dari sang pencinta Unknown pada Wednesday, October 18, 2006
gurauan my_contemplation
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment