CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Wednesday, December 21, 2005

Kurt Cobain, sang idola yang tak munafik!!!!!!!

Ketika kepuraan-puraan menjadi bagian dari semua hidup manusia, terkadang manusia menganggapnya adalah bagian dari sebuah gaya hidup. Sikap kekanak-kanakan ditambah keinginan untuk mendapat penghargaan terkadang membuat seseorang sangat ingin dipuja seumur hidupnya....

Saat Kurt Cobain dinyatakan tewas April 94 lalu, aku masih SMA di sebuah kota kecil. Waktu itu, aku belum menangkap mistikus seorang Kurt yang memiliki jutaan fans di seluruh dunia melalui kelompok musik Nirvana. Sejujurnya, aku gak tahu aliran musik grunge itu, soalnya, aku lebih asik dengan alunan musik klasik serta agak sedikit pusing jika mendengarkan musik itu.....

Tapi, aku sadar mistikus seorang Kurt, yang mencintai penggemarnya, istrinya, dan putri semata wayangnya....Frances....Dalam tulisan tangan yang ditinggalkan Kurt untuk keluarganya, nampak "kejeniusan" seorang Kurt dalam menyusun kata-kata meski dalam coretan tangan yang amburadul.....

Surat itu ditinggalkan untuk Boddah, sahabatnya......Terjemahan bebasnya begini.....
To Boddah
Dari kekeluan lidah yang terucap, ada banyak hal sederhana yang seharusnya dikebiri karena terlihat sangat kekanak-kanakan. Catatan ini semestinya sangat mudah untuk dipahami oleh orang. Seperti banyaknya peringatan dari kejadian musik rock dalam beberapa tahun terakhir ini.

Sejak pertama kali saya mengenal musik, harus kita katakan, kadangkala etika terkait dengan kemandirian jiwa dan tekanan dari komunitas yang melahiran banyak kejadian. Selama ini, saya tidak pernah merasakan kepuasan bermusik, menciptakan musik, selama dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dan saya harus mengakui, saya merasa bersalah atas kondisi ini. Contohnya, saat kita berada di belakang panggung dan ketika cahaya telah dipadamkan dan eforia musik mulai dikumandangkan. Itu sama sekali tidak memberikan sesuatu apapun kepadaku. Seperti mungkin yang dirasakan Freddy Mercury sebelumnya.

Kesukaan dalam cinta dan pemujaan dari jutaan fans yang ada di depan yang seharusnya membuat saya tersanjung dan merasa pongah. Pada kenyataannya, saya tidak bisa berbohong terutama kepada engkau bahwasanya sebuah kejahatan yang luar biasa jika saya berpura-pura di hadapan orang bahwa saya bergembira dengan semua yang saya lakukan.

Kadang kala saya berpikir, seharusnya saya hentikan saja waktu sebelum saya meninggalkan semua gemerlap ini. saya telah berusaha sekuat tenaga saya untuk membuat sebuah apresiasi dan saya melakukannya, Demi Tuhan, saya melakukannya...dan ternyata itu belum cukup....

Ketika saya semakin berusaha memuaskan banyak orang, saya terpaksa harus berpura-pura menjadi orang yang pantas dikagumi karena sayalah yang layak untuk mereka kagumi. Di balik itu, saya hanyalah seorang yang sangat sensitif dan saya membutuhkan waktu untuk melepaskan rasa yang telah mati untuk mendapatkan kembali rasa antusias yang menggebu ketika saya masih kecil.

Dalam penampilan tiga jam kita saya sudah merasa lebih baik (dalam acara saturday night live, Nirvana tampil selama tiga jam.....pagi-pagi....tubuh Kurt ditemukan tergeletak di luar rumahnya dengan sebuah senapan. Ia dinyatakan bunuh diri)

Tulisan ini saya dedikasikan untuk orang-orang yang saya kenal dan penggemar musik Nirvana, hanya saja, saya tidak bisa melepaskan diri dari rasa frustasi, bersalah dan empati pada semua orang karena pada dasarnya saya sangat menyayangi semua orang sehingga membuat saya sangat bersedih. Kesedihan yang menggeliat, rasa sensitif, laki-laki pisces, dan umat dari Jesus.

Mengapa itu tidak membuat saya sangat enjoy??? saya sendiri tidak tahu...padahal, saya juga memiliki seorang istri yang penuh ambisi dan seorang putri yang selalu mengingatkan saya banyak hal tentang apa yang saya lakukan beberapa tahun silam.

Akan ada banyak cinta dan ciuman kebahagiaan untuk dia (Frances) karena setiap orang yang akan ia temui adalah orang-orang baik dan tidak akan menyakitinya. Betapa sulitnya membayangkan sebuah keadaan di mana saya tidak bisa melakukan sesuatu. Di ingatan saya, ada ketakutan di mana Frances akan tumbuh menjadi orang yang suka menyakiti diri sendiri, rocker yang putus asa dan mati seperti yang akan saya alami.

Menyayangi orang lain membuat saya merasa nyaman.Ternyata saya masih mendapat berkat untuk menyayangi manusia.Sejak kecil saya telah diajarkan oleh hidup untuk membenci manusia. Itu disebabkan karena manusia diberikan jalan untuk itu. Rasa empati yang datang pada setiap diri manusia kemudian mendorong saya meminta maaf sebelumnya atas apa yang pernah dan akan terjadi.

Terima kasih atas semua kesulitan yang pernah saya buat dan membawa beban bagi semua orang. Dan ingatlah, lebih baik mati ketimbang harus lari dari kenyataan. Peace, Love, Empathy. Kurt Cobain....

0 komentar: