CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Wednesday, December 14, 2005

PENIS MEMBAWA AIDS BAGI PEREMPUAN

Dengan tubuh yang renta dengan kulit yang melekat pada tulang tanpa daging, perempuan itu berusaha menarik nafasnya. Penderitaannya makin bertubi-tubi ketika segenap kerabatnya meneteskan air mata seolah memberi penegasan umur hanya tinggal menghitung waktu...

Anak yang dicintainya pun menolak beringsut ke pelukannya. Bocah kecil itu memilih berlarian di luar ruangan ketimbang menyaksikan wajah kurus ibunya yang berusaha menahan sakit dan tangis......

Tapi, inilah arti sebuah ketidak berdayaan seorang manusia. Sang kehidupan telah memilih waktu yang tepat untuk seorang perempuan bernama Rismawati, pengidap ODHA (orang dengan HIV AIDS).

Ia tidak pernah meminta untuk hidup dengan cara seperti itu, sama ketika Tuhan telah menetapkan batasan umur manusia. Karena, hanya kehendak ilahi-lah yang berlaku. Tapi, ketidak mengertian, sistem masyarakat yang masih primitif telah menyeretnya menjadi salah seorang ODHA.

Ia, seorang perempuan Timur dengan aturan yang mengekang serta membatasi perempuan kini meregang nyawa. HIV yang tertancap di setiap sel-selnya di bawa oleh suaminya yang doyan bermain perempuan.

Sesuatu yang sangat ganjil memang telah terjadi di masyarakat kita. Ketika perempuan melakukan affair dengan lelaki lain serta merta masyarakat kemudian melaknatnya. Tapi, ketika seorang lelaki yang seenak perutnya memasukkan penisnya ke vagina perempuan lain, masyarakat menutup mata dan menganggap itu hanya kesalahan kecil yang tidak usah dibicarakan.


Rismawati, aku mengenalnya, dalam sebuah masa di mana aku pun tidak bisa menolongnya. Ia tidak mengenalku tapi mungkin saja ia tahu bahwa ada jutaan perempuan yang akan menangisi nasibnya beserta kekhawatiran yang menggunung. Akankah mereka juga akan bernasib sama.

Risma, yang tidak bisa menolak melakukan hubungan seksual dengan suaminya meski suaminya sudah positif AIDS kini tinggal menangkupkan jarinya di atas dada, mungkin, dengan harapan yang sederhana agar perempuan lain tidak akan mengalami nasib yang sama dengan dirinya......

suatu ketika, di rumah sakit Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Lontara I, kamar 4, pukul 14.30 wita.....

AGAINTS ABUSE FOR WOMEN......PREVENTIF WOMEN FROM HIV AIDS

NB: Aku tiba-tiba menghilang di antara kesenyapan senja dan kebisuan beku hujan

0 komentar: