CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Wednesday, September 28, 2005

My journey, 25-26 September, Toraja

Hari masih seperempat ketika aku harus berkemas ke Gubernuran, kediaman resmi Gubernur Sulsel HM Amin Syam. Maklum, kalau ikut rombongan pejabat mesti nunggu pagi-pagi, walaupun berangkatnya lima jam kemudian, heheeheh. Sebenarnya, aku hampir saja ditinggalkan rombongan, soalnya, staf humas bilang berangkatnya jam 10 pagi. Makanya, aku baru bangun jam delapan pagi. Itu pun setelah salah seorang pejabat di jajaran pemprov Sulsel menelpon soal berita yang aku buat.

Katanya, karena ada perubahan jadwal, jam keberangkatan dimajukan pada pukul delapan pagi. Gila, itu waktu aku baru bangun, :-(.........Tapi, Tuhan Maha Baik, pada saat itu, Amin Syam menerima tamu penting pada jam itu. Aku pun bisa melenggang senang dan teman-teman wartawan lain pada kuyu karena sudah ada ditempat pada pukul 6.30 pagi.hahaahahahahahah.......

Perjalanan ke luar Makassar adalah hal yang sangat menyenangkan bagiku. Pepohonan yang saling berkejaran, awan putih yang nampak menyelimuti puncak bukit, serta aktivitas penduduk setempat yang menyenangkan mata. Betapa tidak, jejalan kendaraan di jantung kota membuat kepala menjadi pusing.

Kami pun bersenda gurau di atas kendaraan. Kebetulan, wartawan perempuan cuman dua orang, yaitu Kak May dari Makassar TV dan aku. Makanya pas tiba di hotel, kami satu kamar dan Kak May harus merasakan keusilanku, menghidupkan televisi pukul satu dini hari dengan suara yang keras, heheheheeheh, sorry ya Mbak May.

Memasuki Enrekang, jaraknya sekitar 150 kilometer dari Makassar, kami diberi kesejukan hujan yang tak pernah kami nikmati di Makassar. Percikannya membentuk jalur di dinding kaca mobil dan membuatku menghayal tentang hujan yang turun di awal November.

Dari jauh, lekukan bukit serta pucuk pohon menghiasi batas horison langit. Meski warnanya sedikit muram karena mendung, langit itu tetap menyimpan kesejukan yang selalu kurindukan saat musim penghujan tiba. Kesejukan ayah yang melarang aku bermain hujan.........

Setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam, kami memasuki gerbang kota Toraja. Unsur kedaerahan begitu melekat dengan ornamen khasnya. Awalnya, aku mengira kami akan menginap di Makale, ibu kota tana toraja. Ternyata, aku salah. Rombongan menginap di Hotel Misiliana Rantepao, 13 kilometer dari Makale.

Perjalanan makin menyenangkan. Kotak sawah yang menghijau, kerbau dan penggembalanya, perempuan yang berjalan sambil membawa bekal, serta aroma rerumputan yang basah oleh hujan makin membuatku bahagia. Nun jauh di sana, rumah penduduk serta gereja yang menjulang pucuknya makin memperkaya panorama perjalanan.

Kami kemudian beristirahat sejenak sebelum kemudian mengikuti acara pelantikan pengurus KONI Toraja. Ampun, seorang tamu salah mengira. "Saya kira turis dari Jepang," katanya, sambil ngeloyor pergi ketika mendengar aku berbahasa Indonesia dengan fasih. hahahahahahah. Kasihan.

Udara yang dingin membuat kami kelaparan dan mata mengantuk. Makanya, pas pelantikan, aku dan Kak May hanya bermain gem di PDA Kak May, heheeheheheh. Untuk Pak Amin, kagak tahu.......

Tapi, aku gak nafsu makan. Mungkin karena capek saja. Makanya, aku lebih dulu tidur. Pas paginya, aku membuka mata. Kulihat Kak May sedang berbenah-benah.
"Jam berapa, Kak," tanyaku malas
"Lima."kata Kak May. Good, kataku dalam hati, sambil melanjutkan tidur. :P

Paginya, aku "terpaksa" mandi lebih cepat karena rombongan sudah mau berangkat. Ternyata, sesuai dugaanku, rombongan masih menunggu pak gubernur. Tapi, kami memanfaatkan waktu luang dengan bergaya di depan kamera. Pagi itu, aku makan banyak, sampe perut sedikit 'ndut. Duh. Program Yoga jadi sedikit berantakan.

Ikut rombongan sih ada suka dukanya. Soalnya, dikawal sama polisi, semua kendaraan bakalan minggir, memberi jalan. Dukanya, pas lagi mau enak-enak, eh, diajak lagi ke pelantikan ketua tim penggerak PKK Toraja. Gimana gak sebal, makanannya enak, ihik..ihikk......

Balik ke Makassar sekitar pukul dua siang. Tugas berat selanjutnya adalah membuat berita. Dan perjalanan itu memberikan banyak berita bagiku. Pasalnya, sepanjang jalan, terlihat antrian BBM, masyarakat yang hendak membeli minyak tanah dan sejumlah kegiatan lainnya. Kami juga mendapat keistimewaan mengisi bahan bakar dulu di SPBU Sudirman, Sidrap. Ini adalah SPBU terbesar di Sulsel. Rombongan sekitar 15 mobil. hiiiiiii...........!!!!!!!!!!!!!

Ada satu hal yang salah selama ini aku pikirkan tentang Amin Syam. Dulu, setiap ikut rombongannya kami tidak pernah singgah. Pasti langsung balik. Ternyata, dalam perjalanan ini, kami seperti anak ayam yang ikut induknya. Kemana Amin Syam pergi, kami pun mengekor. Dan,beristirahat di resting house Enrekang adalah persinggahan kami selanjutnya.

Makan makanan khas disertai obrolan ringan dengan anggota rombongan, dan tak lupa....posed on camera...Suasananya tambah hangat karena jamuan diselingi lelucon dari para staf humas. Aku bahkan nambah teh dua kali. Ihik...perutku tambah 'ndut. Padahal, sebelum ke Toraja, perutku langsing banget. Biasa, pengaruh, cuaca dingin.

Dan ketika tiba di kediaman resmi gubernur,sekitar pukul delapan malam, kami kembali disuguhi makanan enak. Mulai bakso urat, nasi goreng spesial, mie titi' (My favorite food),pokoknya banyak banget. Aku memilih mie titi' dan makan sambil duduk di atas meja. Sementara gubernur makan di atas meja. hihhihihihihi. Mejanya beda dong.

Tapi, pas Mas Aries, ajudan gubernur yang ganteng itu lewat, aku melompat turun soalnya matanya sudah dipelototkan. Overall, meski sempat ada masalah dengan dia, beberapa waktu lalu, dia baek kok.....Lho, kok ngomongin Mas Aries ya ? Heheheheeheheheh.............

Pengennya sih tidur, tapi, berita tetap memaksa untuk dibuat. Maka pergilah aku ke kantor dengan badan capek. teman wartawan lain sudah pada pulang ke home masing-masing karena mereka gak ada tuntutan berita dibuat saat itu. Kantorku memang galak.....Mana aku harus ikut gubernur besok, (27/9), untuk pelaksanaan PIN nasional di Maros.

Akibatnya, aku cuma tidur sejam di kantor. Mana hp dan kamera digital lowbatt, makanya, aku matiin saja, biar hemat.heheheheheheheheheh. Soalnya charger-nya aku gak bawa. Salah juga sih. Gara-gara tidur sejam itu, aku cepat pulang ke rumah. Sekitar pukul tiga sore. Pas setengah lima, Mike, pemenang Indonesia Idol datang ke kantor, ihik...ihik...ihik.....Padahal, pas final, aku mengirimi sms untuk ngedukung dia.Jadilah, bad mood........

For River of Me
Time giving me time to understood time

0 komentar: