CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Saturday, September 24, 2005

Kurindukan Binar Matamu di Danau Masa Kecilku

Whereas I am Still Holding On in My Past

Aku melewatkan waktu di suatu senja kemarin. Padahal, aku telah meluang sedikit waktu agar hati dan pikiranku tidak terbawa ke sebuah masa. saat berjalan itu aku terkesiap karena janjiku pada senja itu tidak kupenuhi.
Hari ini, aku tidak ingin melihat wajah senja yang murung itu meski aku berusaha mengatakan bahwa aku terhanyut ke sebuah masa di mana hidupku seperti berada di tepi danau yang biru, berpohon rimbun, dan berangin sejuk.
Di sana, aku melihat keriangan masa kecilku, denting kecapi tua milik penggembala renta, dan sorak-sorai para petani dengan anai-anai di tangan. Aku meninjau sebuah dusun kebahagiaan yang selalu bersemu merah ketika daun-daun mulai mekar dan menyebarkan wewangian musim panen.
Kemudian, aku kemudian terhenyak dan sadar aku tidak ke mana-mana saat itu, kecuali duduk mencangkung di tepi pantai dan menyadari senja telah berlalu tanpa sempat berpamitan padanya.
Mungkin aku yang salah, mungkin aku yang harus menyadari betapa keindahan mayapada adalah anugrah semu dari sang pelukis agung di atas sana dan aku tidak bisa melambaikan tangan atas senja yang muram itu........
PS
River of Me, always smile at me even Life so hurt and love me suffered ur heart. Cause, dusk always catch ur smile and brightened me to go on forever in my own
-----------------
------------------------------
-----------------
Aku harap musim penghujan segera tiba sehingga di buram kaca jendela yang terpercik hujan, aku bisa melihat biasan wajahmu dengan binar mata pelangi. Aku merindukan binar mata itu datang di senjaku di tepi danau masa kecilku

0 komentar: