CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Tuesday, January 03, 2006

makna sebuah keteguhan hati

Kadang aku bertanya dengan naif,seperti apa gambaran keteguhan hati itu. apakah ketika kita melihat pendar lampu di tengah pulau yang terpencil dan kemudian berusaha menggapainya dalam ketabahan meski nafas hanya tinggal setipis benang di tenggorokan.....

Aku menemukan keteguhan hati pada seorang lelaki yang kukagumi. Sorot matanya yang dalam memberi aku isyarat dan yang kutahu menyimpan banyak kesedihan namun tak kuasa ia luapkan dalam samudera pengertianku.

Suaranya terdengar dalam alunan dingin malam yang beku, menggerakkan dedaunan yang basah oleh hujan yang turun sepanjang pagi. Aku ingin merengkuhnya berusaha menenangkannya di dalam pelukanku. Tapi, aku tahu, ia terlalu kukuh untuk sebuah keteguhan hati.

Tak sadar, aku seolah mencium wangi rambutnya menjelang tidur malam. Bukan tidur malam, sesungguhnya, tapi, tidur menjelang siang karena aku terjaga sepanjang malam memikirkan kerinduan yang akan terbagi kepada kami saat perjumpaan.

Aku selalu percaya pada kata hati. Paulo Coelho yang mengatakannya padaku melalui bukunya, The Alchemist. Keyakinan ku itu akan selalu akan aku pegang meski kadang cinta adalah perangkap dan saat ia datang pada kita ia hanya akan nampak sebagai nyanyian nina bobo yang menyejukkan.

Tapi, aku sadar, ada sisi gelap dari sebuah kisah cinta umat manusia. Mungkin tidak semua mengalami sisi buruk dari kemurnian cinta. Tapi, tangan takdir akan memilih siapa saja yang akan menyelami kegelapan dari cinta. Hanya saja, siapa yang akan peduli dengan penderitaan cinta yang sudah ada sejak manusia diciptakan Tuhan dari cinta-Nya.

Cinta, penyakit yang tak seorang pun ingin meminum obat penawarnya. Cinta yang tak seorang pun ingin berlari dari jangkauannya. Karena cinta yang mengisi jiwa manusia adalah roh cinta dari Sang Maha Pencipta. Dan aku berteguh hati pada cinta yang kupilih.

Keteguhan hati adalah sebuah pilihan dan aku menghargai ketika pilihan itu akan meninggalkan jejak yang mungkin saja melukai perjalanan nasib manusia. Dalam tulisanku ini, aku mengirim sebuah pesan kepada lelaki-ku yang kini memainkan jemarinya menembus jaring hidup yang teramat kusut. gracias my senior, doing all the best.....

Widya for my soulmate, everlasting foerever

0 komentar: