CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Wednesday, November 08, 2006

Endless Love


Kemarin,
Aku masih menyisakan sedikit hari untuk berbagi cerita dengan angin. Membelainya sejenak lalu berharap ia bisa membaca kegelisahanku. Namun, seiring dengan gelap yang datang, rembulan pun seolah enggan menemani aku di sela-sela penat kesepian yang kian menguasai alam jiwaku. Aku memang sedikit berlega melihat gugusan gemintang tersenyum manis meski tak menyapaku dengan suguhan kata manisnya
Kini,
Aku menghantar hari dengan tanya tanpa sebab. Seperti membayangkan kegelisahan matahari yang sebentar lagi ditutupi awan menjelang musim penghujan. Panahan cahayanya tidak bisa menembus kulit bumi dan menyembunyikannya di dasar perutnya.
Esok,
Ada sebuah harapan tentang asa, pergulatan jiwa, dan langkah sang perkasa menantang kerasnya kehidupan. Membangunkan sang penidur untuk selalu siaga menjaga cinta dan kebajikan alam nan hakiki
Bagi aku,
Kemarin,Kini, dan Esok tetap menyajikan sebuah warna cahaya cinta karena keberadaan dari sang kekasih yang kini berada di dunia antah berantah romantisme khayalan ala roman picisan.

For dearest Love, most things i want to do is being with you always

0 komentar: