CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Friday, September 22, 2006

Kemilau Cinta Belia

Pucuk-pucuk cemara tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya sesaat daunnya bergoyang tertiup angin musim hujan. Bayangan kesegaran itu sepertinya juga menyaput sejumput hatiku. Rasanya seperti jatuh cinta lagi. Lihatlah, aku tidak melihat kesuraman bayangan senja di waktu hujan dan cicit burung seolah merayakan keindahan anugerah alam nan syahdu.

Entah benar entah tidak, sepertinya hati tidak bisa menyembunyikan rasa bagaimana cinta itu datang padanya. Diam-diam, tanpa suara dan tiba-tiba saja merangkul dalam sebuah pelukan hangat. Adakah yang bisa menolak semua keindahan itu. Nyatanya, aku yang selama ini tidak memeperdulikan pesona keagungan itu, terpaksa harus berbalik dan melayangkan segurat senyuman bahagia atas kedatangan rahasia Tuhan yang terbesar.

Hmm...rasanya baru kemarin saja aku mengalami dashyatnya kekuatan cinta.14 tahun silam dan rasa itu seperti benih Adam yang tumbuh terus menerus, bertumbuh, dan merasakan jatuh bangunnya kepahitan hidup. Cinta itu bertumbuh dari sebuah perjalanan yang sangat panjang dan telah teruji di samudera kehidupan. Cinta yang terlahir dan sebuah rasa hakiki yang terus mengikuti meski cinta itu bersinggah di sosok yang berbeda dalam kurun waktu yang berbeda.

Cintaku yang kini telah menginjak usia belia terus berupaya mencari pencerahan dan setiap detik, ia menemukan sebuah persinggahan yang indah dan teramat menyedihkan jika ditinggalkan. Hanya saja, aku harus memberikan kesadaran pada cinta beliaku bahwa ia tidak mungkin terus duduk dan menikmati keindahan itu karena pendewasaan akan terus datang kepadanya, seburuk dan sekejam apapun pembelajaran itu. Yah, aku memang sedang jatuh cinta dan tidak ada yang bisa menyembunyikan rasa itu dari siapapun.

Dearest, someone who really believe in me. One day, God will lead us between our differences. Take my word
For RS, RA, and NP, God Bless All of You

0 komentar: